Sisi Lain

Minggu, 26 Oktober 2008

dari selebriti menjadi politisi....

well..
Akhir-akhir ini,kalau kita rajin membaca koran,nonton tv,infotaiment,denger radio,dan lain-lain..banyak sekali artis-artis dan selebriti kita ( atau mereka yang kita sebut dengan publik figur ) ramai ramai merambah ranah politik..

Fenomena ini menarik untuk kita cermati..
Walau memang tidak di pungkiri, banyak artis-artis senior yang merambah ranah politik, dan memulai karir politiknya dari nol ( sebenarnya si ga nol-nol banget, karena mereka punya power untuk menarik massa, sehingga digunakan sebagai mesin penarik suara) seperti Adji Massaid, Dede Yusuf, Marissa Haque, dan lain-lain, yang sedikit banyak mempunyai pengalaman dalam berpolitik selama sekian tahun..

yang ingin saya cermati disini adalah..
artis-artis "yunior" yang tidak mempunyai pengalaman politik sama sekali, lalu tiba-tiba ikut terjun dalam ranah politik, padahal mereka buta sama sekali tentang politik..

Kalau kita melihat mundur ke belakang, mungkin kita akan ingat nama Saipul Jamil yang mencalonkan diri dalam bursa pemilihan calon wakil wali kota Serang bersama Ruhyadi Kirtam sebagai calon wali kota Serang mewakili Partai Persatuan Pembangunan..

Bukannya saya meragukan kemampuan Saipul Jamil atau artis-artis yang lain dalam berkecimpung di jagat politik, karena kemampuan, menurut saya dapat diasah melalui pengalaman

Yang saya permasalahkan adalah, Saipul Jamil, dan (yang paling hot) artis-artis lain yang sekarang di calonkan oleh partai pengusungnya masing-masing dalam bursa pemilihan calon legislatif, saya rasa tidak punya pengalaman dan minim pengetahuan tentang apa itu politik.

Yang saya takutkan (dan mungkin telah jadi kenyataan), artis-artis tersebut hanya dimanfaatkan sebagai mesin penarik massa dan pengeruk suara dari partai yang bersangkutan.

Masalah mereka minim pengalaman, minim pengetahuan dan belum mempunyai kemampuan untuk terjun dalam kancah politik, tidak menjadi bahan pertimbangan, sehingga ditakutkan, mereka menjadi politisi karbitan.
Sehingga terkesan, demokrasi di Indonesia menjadi barang murahan. Mereka adalah politisi-politisi instan, dimana mereka menjadi barang jualan partai,
yang ditakutkan dapat merapuhkan demokrasi.

Hal ini dapat membuat partai akan mengalami pembusukan politik dari kader-kadernya. Mereka yang berjibaku dalam proses politik di partai sejak awal akan kecewa dengan kehadiran artis yang dengan jalan singkat masuk ke partai dan menjadi caleg.

Selain itu akan meningkatkan fenomena golput yang semakin tinggi, karena kader-kader partai yang ada tidak punya visi dan ideologi politik yang jelas.

Sudah saatnya kita serukan..
SELAMATKAN DEMOKRASI..
JANGAN PILIH POLITISI BUSUK..
JANGAN PILIH POLITISI KARBITAN..

1 Comment:

Anonim said...

Wah lagi musim kampanye yah.
salam deh.
sumintar.com

 

© 2007 melihat realita dari sisi berbeda: dari selebriti menjadi politisi.... | Design by Template Unik



Template unik dari rohman


---[[ Skip to top ]]---